Surjan Lurik, Pakaian Tradisional Sarat Makna

Jual Kain Lurik,Tas Lurik,Dompet Lurik

Surjan, pakaian tradisional Jawa yang sarat makna, Surjan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Pakaian tradisional ini umumnya dikenakan oleh pria, Surjan memiliki desain yang khas dan filosofi yang mendalam.

Sejarah dan Makna Filosofis

Surjan dipercaya diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Kata “surjan” sendiri berasal dari bahasa Arab,”syirjan”, yang berarti pelita atau penerang. Dan “sirajan” seperti yang terkandung dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab ayat 46, Pada ayat tersebut, terdapat frasa “sirajan munira” yang bermakna cahaya yang menerangi. Kata sirajan sendiri berarti pelita atau dalam bahasa jawa “pepadhang” sementara kata munira mengandung arti yang menyinari.Hal ini mencerminkan fungsi surjan sebagai simbol penerangan jiwa dan penuntun menuju kebaikan.

Desain surjan yang sederhana namun elegan memiliki makna filosofis yang mendalam. Misalnya, kancing depan yang berjumlah enam melambangkan rukun iman dalam agama Islam. Pada bagian dada dekat perut, terdapat 3 kancing lagi yang tempatnya tertutup atau tidak terlihat dari luar (tersembunyi). 3 kancing ini melambangkan 3 nafsu pada diri manusia yang harus dikendalikan atau disembunyikan. Ketiga nafsu tersebut adalah Nafsu Bahimah (nafsu seperti pada hewan), Nafsu Lauwamah (nafsu yang berkaitan dengan makan dan minum), dan Nafsu Syaithoniah (nafsu setan). Selain itu, motif lurik yang sering menghiasi surjan melambangkan kesederhanaan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Jenis-jenis Surjan

Seiring perkembangan zaman, surjan mengalami berbagai modifikasi dalam desain dan motif. Beberapa jenis surjan yang populer antara lain:

Surjan Lurik: Surjan dengan motif garis-garis vertikal atau horizontal yang khas.

Surjan Onokusumo: Surjan dengan motif bunga-bunga kecil yang indah.

Surjan Penghulu: Surjan berwarna hitam polos yang biasanya dikenakan oleh pemuka agama.

Surjan Lurik

Surjan lurik adalah baju adat Jawa untuk pria yang bermotif lurik atau garis-garis. Surjan lurik memiliki ciri khas lengan panjang dan kerah tegak. Kain Lurik berasal dari Pedan, Klaten yang memiliki motif garis lurus dan sejajar. Memiliki Warna-warna gelap, seperti hitam, hijau tua, coklat tua, kuning tua, biru tua, merah tua.

 

Surjan dalam Konteks Modern

Meskipun merupakan pakaian tradisional, surjan tetap relevan dalam konteks modern. Surjan sering dikenakan dalam acara-acara adat, upacara keagamaan, atau acara resmi lainnya. Selain itu, desainer-desainer muda juga mulai mengembangkan surjan dengan sentuhan modern, sehingga pakaian ini semakin digemari oleh berbagai kalangan.

Surjan bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga simbol identitas dan nilai-nilai luhur budaya Jawa. Dengan memahami makna filosofis dan sejarahnya, kita dapat melestarikan warisan budaya ini untuk generasi mendatang.

Anda dapat dengan mudah menemukan baju surjan di kota Klaten, karena pakaian ini masih rutin dikenakan di sekolah, Lembaga-lembaga pemerintahan, dan sejumlah acara yang rutin diadakan di Klaten. Anda bisa menemukannya di Anisa Lurik Klaten.

Di Anisa Lurik Klaten anda akan mendapatkan baju surjan dengan kualitas terbaik, dan ragam surjan dengan berbagai motif klasik dan modern.

Tidak hanya baju surjan, di Anisa Lurik Klaten juga menyediakan ragam Wastra Nusantara yaitu kain batik dan kain lurik tenun baik yang masih dalam lembaran kain maupun sudah menjadi produk fashion. Dapatkan sekarang juga, kunjungi laman Instagram @kain.tenun.lurik.batik, laman Shopee @anisalurikklaten, dan laman Tiktok @anisalurikklaten83 sekarang juga.

Pusat Grosir Kain Batik, Kain Lurik, Baju Lurik

Dikembangkan oleh LKP KEMBAR